Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dilatar
belakangi oleh permasalahan sampah di Indonesia mencuat ke permukaan terutama
sejak terjadinya longsor sampah di TPA Leuwi Gajah pada tanggal 21 Februari
2015 yang menyebabkan :
- Sebanyak 141 orang meninggal dan 6 orang terluka
- Pembayaran ganti rugi yang mencapai Rp. 65 Miliar
- Pembebasan 68 rumah pada lahan 12 hektar di sekitar TPA Leuwi Gajah dengan biaya mencapai Rp. 15 Miliar
Kejadian tersebut kemudian diperingati
sebagai Hari Peduli Sampai Nasional yang dilaksanakan tanggal 21 Februari
setiap tahunnya.
Dalam perkembangannya, ternyata
permasalahan sampah id indonesia tersebut menjadi lebih kompleks dan meluas terutama terkait isu pencemaran
sampah dilaut. isu pencemaran sampah di laut ini menjadi perhatian publik dan
pemerintah Indonesia terutama sejak dipublikasikannya hasil pnelitian Jambeck,
Jena R., et.al, 2015 yang berjudul "Plastic
waste inputs from land into ocean" (www.sciencemag.org, February 12,
2015) yang menyatakan potensi sampah plastik yang ada dilautan Indonesia
mencapai 187,2 juta ton/tahun. Hasil penelitian ini pun menyatakan bahwa
indonesia menjadi negara kedua terbesar di dunia yang menyumbang sampah ke laut
setelah cina.
Terlepas dari hasil penelitian di atas,
beberapa data menunjukan indikasi sampah plastik dan sampah yang sulit terurai
lainnya mengalami kecenderungan terus meningkat timbulnya. Grafik di bawah ini
menunjukan kecendrungan tersebut.
Di lain pihak, Pemerintah secara
konsisten terus menerus mengembangkan sektor pariwisata serta infrastruktur
transportasi penghubung antar kepulauan di Indonesia yang dikenal dengan Tol
laut. Kebijakan pembangunan ini harus ditunjang dengan kondisi lingkungan yang
bersih dari sampah terutama di kawaan pesisir dan laut. oleh karena itu, puncak
Peringatan Hari Peduli Sampah NAsional Tahun 2017 (HPSN 2017) ini kan berfokus
pada aktivitas serentak berbagai pemangku kepentingan di seluruh indonesia
dalam bentuk bersih-bersih pantai dan laut. Fokus acara puncak Hari Peduli
Sampah Nasional Tahun 2017 tersebut ternyata koheren dengan tema Hari
Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2017 yang disusulkan oleh UNEP yaitu Global Campaign of Clean Sea Champion
Country.
Namun demikian, tentu saja Peringatan
HPSN 2017 tetap membrikan kesempatan kepada segenap pemangku kepentingan, baik
pemerintah daerah maupu kelompok masyarakat/komunitas/LSM se-Indonesia untuk
berpartisipasi menunjukan kepeduliannya dalam beragam aktivitas peduli
kebersihan meskipun tidak dikawasan pesisir dan laut. Hal ini sejalan dengan
Tema Besar Peringatan HPSN 2017 ini yaitu "Melaksanakan Pengelolaan Sampah
Terintegrasi dari Gunung, Sungai, Kota, Pantai, hingga Laut untuk Mewujudkan
Indonesia Bersih Sampah 2020". Adapun Tagline pada acara puncak peringatan
HPSN 2017 adalah "Nenek Moyang ku orang pelaut bukan pembuang sampah ke
laut".
Tujuan dari Peringatan HPSN 2017 ini
adalah :
- meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat indonesia, mulai dari pribadi, komunitas, hingga bangsa dalam mengelola sampah untuk mewujudkan indonesia bersih sampah 2020.
- memperkuat komitmen negara indonesia sebagai negara destinasi wisata bahari dunia yang berkelanjutan.
Untuk Kabupaten Tapin, kegiatan
peringatan HPSN 2017 diawali dengan apel bersama di halaman kantor pemerintah
daerah kabupaten tapin, setelah apel langsung dilanjutkan dengan aksi
bersih-bersih diwilayah perkantoran, perumahan dan jalan-jalan protokol oleh
pasukan kuning.
dari berbagai sumber.
Social Plugin